Kembali Bersinergi, Sekolah Kelompok Difabel yang Manfaatkan FABA Ini Diresmikan PLN

Mataram (antbnews) – Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN berkolaborasi dengan Pemerintah provinsi NTB dan Lombok Eco International Connection (LEIC) membangun Amani Eco School (21/9). Berlokasi di Dusun Gegerung, Desa Ketapang, Lombok Barat, sekolah pelatihan ini diperuntukkan bagi anak anak dan penyandang disabilitas.

Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah menegaskan seluruh pihak harus memiliki pemikiran untuk bergerak bersama, membangun perempuan, anak anak dan disabilitas agar tetap mendapat tempat di manapun dan diperjuangkan bersama.

Melalui Amani Eco School, Umi Rohmi berharap anak anak, perempuan dan penyandang disabilitas dapat memiliki akses dan hak yang sama untuk dapat berkontribusi di tengah-tengah masyarakat.

“Gedungnya cantik dan ramah lingkungan. Ini luar biasa. Terima kasih untuk PLN yang program TJSL-nya juga banyak diberikan untuk hal hal yang berorientasi lingkungan. Dan tentunya terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi, karena perjuangan di bidang lingkungan, anak anak, perempuan dan disabilitas tidak bisa kita laksanakan sendiri”, tutur Umi Rohmi.

Umi Rohmi juga berharap, ke depan Amani Eco School ini dapat bermanfaat dan tentunya dengan kebersamaan dan support dari seluruh pihak, dapat terus bergerak untuk mewujudkan NTB Hijau NTB Bersih.

Sementara itu, Siti Aisyah, founder sekaligus pimpinan LEIC Program menjelaskan bahwa Amani Eco School ini akan berfokus pada ecology education yang akan menjadi menggerakkan literasi belajar untuk anak anak dan difabel training center, yaitu pelatihan ketrampilan bagi anak anak dan kelompok difabel.

Hasil ketrampilan yang dimiliki oleh para difabel seperti pembuatan eco print, kerajinan daur ulang akan dijual ke Bank Sampah NTB Mandiri, sehingga bisa memberikan penghasilan bagi mereka. Aisyah juga menuturkan sebanyak 45 – 60 anak telah siap bergabung dalam kampanye membaca bersama.

Advertisement

“Rumah ini kecil, tapi mimpinya besar, khususnya untuk sahabat dan dan kakak kakak kita penyandang disabilitas. Terima kasih kepada PLN yang telah berkolaborasi membangun sekolah ini. Amani Eco School akan menjadi pusat kegiatan anak anak dan membantu disabilitas berkarya, kuat dan mandiri melalui pelatihan yang dilaksanakan.”, tutur Aisyah.

Sementara itu, Sudjarwo, General Manager PLN NTB mengungkapkan Amani Eco School ini merupakan perwujudan dari Sustainibility Development Goals yang ke empat, yaitu Pendidikan Berkualitas. Djarwo juga menjelaskan bahwa pembangunan sekolah ini menggunakan Fly Ash Bottom Ash, limbah pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Jeranjang sebanyak 300 ton untuk stabilisasi tanah dan 2000 batako dibeli dari UKM yang mendapat bantuan program TJSL berupa alat cetak paving blok dan batako.

“Kami ingin menjadikan NTB sebagai daerah inklusi yang ramah terhadap teman-teman difabel. Semoga rumah pelatihan ini dapat bermanfaat untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas, utamanya bagi para anak anak dan penyandang disabilitas”, jelas Djarwo.

Sebelumnya, PLN juga telah berkolaborasi dengan LEIC telah meresmikan Eco School Nusantara di Lombok Tengah pada bulan Desember 2020 yang hingga saat ini telah berkembang dan memiliki puluhan siswa dengan program yang masih berorientasi terhadap anak anak dan lingkungan. (Al)

Share this post

PinIt
submit to reddit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top